Monday, January 10, 2005

Ketika Allah Mengatakan Tidak...


Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah ambillah kesombonganku dariku."
Allah berkata, "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus
menyerahkannya."
Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang
cacat."
Allah berkata, "Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah
sementara."
Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah beri aku kesabaran."
Allah berkata, "Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam
menghadapi cobaan, tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri."
Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah beri aku kebahagiaan."
Allah berkata, "Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung
kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu."
Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan."
Allah berkata, "Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan
mendekatkanmu pada-Ku."
Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah beri aku segala hal yang
menjadikan hidup ini nikmat." Allah berkata, "Tidak. Aku beri kau
kehidupan supaya kau menikmati segala hal."
Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain,
Sebesar cinta-Mu padaku.
Allah berkata... "Akhirnya kau mengerti .!!"
Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah
payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak
ada
hasilnya. Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan
lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali, sementara orang
lain
dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan. Kita sudah bekerja keras dalam
pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang
mendapatkannya-tanpa
susah payah.
Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir
dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti
pasangan.
Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang
terus meningkat. Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang
sedang
demam dan pilek lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas
badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa
demam
(maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita
berdoa
memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu
  lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala
  dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh
  dulu
  baru boleh minum es yang lezat itu. Begitu pula dengan Allah, segala
  yang
  kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak
  sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya. Karena Allah
  tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita
  sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan terus berdoa.


* Dari sebuah email berantai rekan2ku...
** Saat Lelah Mulai Melandaa...

Tuesday, January 04, 2005

Tuhan, Apakah ini Hukuman...?

Tuhan, Apakah ini Hukuman...?
Manusia selalu merasa menguasai alam.
Manusia melihat alam ini sebagai tantangan untuk ditaklukkan.
Walau betapa kecil ukuran manusia dibandingkan dengan luasnya alam, kerakusan dan ketamakan manusia telah membuat kerusakan alam di mana-mana, sedikit demi sedikit, tetapi makin lama makin cepat.

Bumi dilubangi untuk diambil isinya, hewan dibunuhi untuk kesenangan atau ditangkap untuk tontonan. Tanaman dibabat untuk digantikan dengan barang-barang buatan manusia.
Langit-sungai dan samudra secara perlahan ikut dirusak oleh senyawa-senyawa ciptaan.
Bahkan saut manusia MENIADAKAN manusia yang lain demi sebuah kejayaan yang tidak jelas bentuknya.
Dan hasil dari itu adalah semua juga lahir berhala-berhala baru...
Sampai kapankah manusia sadar akan kesalahan yang terus berjalan ini?

Alam nan bijaksana sudah memperingatkan dengan berbagai tanda, dari yang kecil sampai yang besar. Namun berapa gelintirkah manusia yang tahu BAHASA ALAM??
Sampai kapankah ketamakan dan kebebalan masih harus berlangsung?

Lewat bencana, alam mencoba berbicara dan memberi tanda.
Namun bencana itu bisa jadi bukan apa-apa bagi yang bebal dan buta..
Ya Tuhan..
semoga bencana ini hanya sekedar peringatan. Betapa kami takut akan hukuman dari-Mu....

* Dari KOMPAS, Selasa 28 Desember 2004 Halaman 9...

** Turut berduka cita yang sangat dalam atas musibah Tsunami di Aceh dan Sumut...
Allah sesungguhnya tengah memperingatkan kita semua....
Semoga saudara-saudaraku di Aceh dan Sumut diberi ketabahan dan ganjaran surga kelak...