Monday, October 29, 2007

It's a boy!

Just happy to tell you all that a lovable addition to our family has finally arrived on Sunday morning, 28 October, 2007 in RSIA Hermina Depok. He weighed 3100 grams and was 48 centimeters tall. Interestingly enough, he was born in the same date of Youth Oath Day (Sumpah Pemuda). Therefore, we hope that he grows with the same passion and expectation of the youth at that time.

We agree to name him GAIZKA ANANTASENA. Words can’t express how happy we are over the new addition to our family! Welcome to this world, baby boy!

*Ira & Gatot*

Monday, October 22, 2007

Update!

Berikut beberapa apdet perjalanan mimpiku dalam beberapa bulan terakhir:
1. Lagi menunggu kelahiran anak pertama. Istri sedang memasuki masa-masa akhir fase kehamilannya. Doakan semuanya lancar yah. Secara, aku bakalan absen mendampinginya nanti.
2. Perjuangan setahun terakhir dalam menyusun, meneliti dan menulis thesis-ku sudah berakhir. Tanggal 15 Oktober lalu, thesisku sudah aku selesaikan. Masalah kualitas dan nilai adalah urusan terakhir. Yang terpenting aku berhasil mengalahkan diriku sendiri dan bekerja secara independen dan bertanggungjawab untuk menuntaskannya.
3. Sudah saatnya menyusun rencana pasca kepulangan dari Australia, lengkap dengan berbagai opsi yang mungkin dipilah dan dipilih, karena jadwal kepulangan tanggal 14 Desember 2007, sudah ditentukan. Seperti kata seorang tokoh di film Bourne Ultimatum "Hope for the best, plan for the worst". Semoga nanti diberi kemudahan di Indonesia..:)

Friday, October 05, 2007

T3: Antara Butuh dan Ingin

Hari itu rasanya beda aja. Kok tiba-tiba pengen mbongkar2 laci tempat beragam barang2 elektronikku tersimpan. Bermacam2 barang ada di situ. Mulai dari kamera digital usang yang sudah rusak - tapi masih kusimpan, beragam CD installer, card reader, batu baterai, portable keyboard dan.........apa itu? kok rasanya kenal. Uggh..ternyata PDA Palm Tungsten T3-ku! busett...ternyata aku bawa ke Oz yah? kirain tertinggal entah di mana. Terkejut? jelass. Secara barang ini sangat legendaris banget.

Begini ceritanya. Gadget ini aku beli 3 tahun yang lalu. Zaman masih 'berguru' pada Safir Senduk. Waktu itu, barang ini termasuk produk terbaru dari Palm. Harganya 2.5 juta plus tambahan memory card, jadi 2.8 juta. Terus biar lebih oke, aku juga beli portable keyboard-nya, biar bisa dipake ngetik, maksudnya.Total jendral, aku harus mengeluarkan uang sekitar 3.5 jutaan dari kocekku buat melengkapi barang ini.

Gadget ini lumayan oke loh. Berbagai macam fasilitas MS-Office ada di sana, PDF reader juga ada, entertaiment tools-nya juga lengkap, termasuk Realone player, Kinoma (buat puter film) dan bisa memuat banyak games yang seru. Tak lupa juga tersedia fasilitas organizer dan reminder yang lengkap banget. Sayangnya, barang ini tidak punya Wi-fi connector dan koneksi telefon. Jadinya, pure PDA.

Terus apa hubungannya T3 ini dengan masalah kebutuhan vs keinginan? Ehemm...dulu tuh sebenarnya aku gak butuh2 amat dengan barang ini, tapi karena melihat fasilitas2 yang ditawarkan T3 ini plus melihat si Safir asik memainkan barang mahal tsb, akhirnya aku jadi kepengen juga. Walhasil, aku ikutan beli gadget ini juga. Nah, di sinilah pertentangan antara butuh dan ingin itu terjadi. Namanya cuma kepengen, hebohnya di awal2 doang. Akhirnya, setelah 2-3 bulan, aku jadi bosen dan merasa gak terlalu butuh lagi ama barang ini. Sebabnya, ukurannya terlalu besar untuk masuk kantong plus ketiadaan koneksi telefon, membuat aku harus gembol 2 barang bersamaan, HP dan PDA ini. C spasi D....capek dehhhhhhh

Sekarang, setelah 3 tahun berlalu. Ternyata excitement yang dulu pernah ada muncul kembali. Kali ini bukan hanya ingin dan butuh, tapi juga penasaran. Maklum, semakin berumur (baca: bertambah dewasa), makin banyak yang diurus, diingat dan dicatet. Jadinya, PDA ini sangat berguna buat merekam berbagai catatan aktivitas harianku. Gak kuno tuh PDA? kuno sih enggak, tapi yang pasti udah gak up to date. Tapi bukan berarti aku gak bisa memanfaatkannya. Tokh, ada Mr. Google yang bisa membantuku melengkapi beragam software tambahan di PDA ini, heheh. Sesuatu yang 3 tahun lalu, gak aku ketahui. Tambahan lagi, sekarang ada Wi-fi SD Card, yang bisa ditancepkan di PDA ini, untuk kemudian digunakan untuk berkoneksi internet secara wireless. Singkatnya, dengan pengetahuan dan kebutuhanku yang sekarang, PDA ini jadi jauh lebih terasa bermanfaat. Dan ini terjadi setelah 3 tahun berlalu lohh...^^

Pesan moral cerita ini (ceilleeeeeee), sebelum teman2 membelanjakan uang, selalu ungkapkan pertanyaan ini terlebih dahulu: hmmm..sebenarnya ini kebutuhan atau keinginan yah? Waspadalah...waspadalah.......Hehehe.