Saturday, June 25, 2005

Menghadapi Kesulitan

Pernah mengalami keterasingan saat memasuki lingkungan baru? Pernah mengalami perihnya ditinggalkan orang yang sangat dicintai? Pernah mengalami kegagalan? Pernah mengalami pusingnya meninggalkan comfort zone dan beralih ke turbulence zone? Aku yakin semua orang pernah mengalaminya. Bagaimana dengan dengan rasanya? Heheh..pasti serba gak enak lah.

Kemarin, seorang teman baruku di kantor berujar penuh makna, hidup ini pada prinsipnya adalah berpindah dari kesulitan yang satu ke kesulitan yang lainnya. Weww..kata-kata menggugah hatiku. Karena memang akhir2 ini aku sering mengeluh dan kerap kehilangan bara asa seperti biasanya.

Kalo direnungkan lebih dalam omongan temanku tadi ada benarnya. Kehidupan memang pada prinsipnya berpindah dari satu kesulitan ke kesulitan yang lain. Jika Anda tidak betah dengan pekerjaan anda sekarang, anda bisa keluar dan selesailah kesulitan Anda. Tapi kesulitan lain muncul, Anda harus segera mencari pekerjaan yang baru. Anda juga bisa bilang “putus” dengan pacar anda yang rewel, maka selesailah kesulitan anda. Tapi kesulitan lain muncul, mungkin anda dihinggapi rasa bersalah, kesedihan tak berujung sampai kesulitan buat cari pacar baru.

Kalo udah begini, yang kita butuhkan adalah bagaimana menghadapi kesulitan tersebut. Hehehe, sharing aja sih…berikut beberapa hal yang mungkin bermanfaat bagi anda-anda yang sedang mengahadapi kesulitan.

  1. Anggap saja sedang bermain game;

Pernah nonton film peraih Oscar berjudul Beautiful Mind? Film itu menceritakan kisah seorang ayah dan anaknya yang berada dalam kungkungan kamp Nazi. Sang ayah dengan segala cara membuat kesan kepada sang anak agar seolah-seolah tidak berada dalam kamp Nazi. Hingga akhirnya sang anak terbebas dari cengkeraman Nazi, dia tidak pernah sadar dan merasa masih dalam permainan sang Ayah. Dalam keseharian bila kita menghadapi kesulitan, anggap saja kita sedang dalam game dengan skenario besar. Aku kerap mengibaratkan diriku sebagai prajurit yang sedang melaksanakan misi. Aku selalu menyiapkan strategi, sasaran dan target hingga taktik jitu guna menyelesaikan misi tadi. Sebagai pelengkap, sebelum berangkat “bertugas”, aku juga kerap upacara atau briefing bohong-bohongan.

Dengan cara itu, kesulitan yang kita hadapi, bisa kita anggap sebagai sesuatu yang biasa dan sederhana, bukan sesuatu yang sulit dan membebani pikiran. Jangan lupa, setelah selesai melaksanakan misi, aku biasa memberi selamat pada diriku dengan sekaleng soft drink dingin….hehhehe…hidup ini indah bung…

  1. Nikmati kesulitan ini;

Iya, anggap saja kesulitan yang dihadapi ini sebagai suatu investasi bagi kesuksesan di masa yang akan datang. Semakin sulit yang dihadapi, semakin besar investasi yang kita tanamkan. Sehingga kelak, hasil investasi itu yang berupa kesukesan, juga akan semakin besar. Michael Jordan setiap harinya melakukan latihan lempar bola ke ring basket sampai 1000 kali. Kesabarannya membuahkan cincin juara NBA lebih dari 5 kali, berikut dengan sematan legenda NBA. David Beckham, setiap harinya berlatih tendangan bebas dengan sasaran lubang ban di garasi rumahnya. Hasilnya? Tendangan bebas melengkungnya menjadi trademark selain tentu saja wajah gantengnya yang memukau. Menikmati kesulitan juga akan membuat kita sangat bersyukur dalam menjalani hidup. Weekend akan menjadi weekend yang indah, karena selama weekday, kita udah bekerja dengan keras dan menghadapi banyak tantangan. Tidur akan menjadi sangat berharga, bila selama ini pekerjaan dan tanggung jawab menuntut kita untuk selalu terjaga..dst...dst..

  1. Ingat akhir perjalanan;

Kalo kesulitan itu terasa menyesakkan dada. Ingat-ingat saja tujuan dari perjalanan panjang yang sedang anda lalui. Misalnya, jika anda sedang kuliah di luar negeri dan sulit beradaptasi dengan lingkungan sekitar, maka berusahalah untuk tidak menyerah. Ingat, tujuan akhirnya…jika sudah lulus..maka anda akan memiliki kesempatan untuk mendidik anak-anak bangsa ini. Wuih..itu kan pengabdian yang luar biasa besar. Jika Anda sering dimarahi supervisor karena sering berbuat kesalahan, ingatlah tujuan akhir...bahwa bekerja adalah untuk mencari pengalaman dan pengalaman yang ada akan anda gunakan untuk menapak ke tingkat yang lebih baik. Jika Anda merasa sedih dan terpuruk dengan cerita-cerita dunia...anda harus ingat akhir perjalanan ini...karena hidup ini toh hanya persinggahan sementara....Apa yang kita lakukan di dunia adalah bagian dari ibadah..ikhlas dalam menjalani kesulitan..berarti juga anda sedang beribadah...hadapi aja dengan senyuman!!
Siapa yang memilih Dunia..dia akan mendapatkan Dunia..Siapa yang memilih Akhirat..dia akan mendapatkan Akhirat...

  1. Berdoa, berdoa dan berdoa.

    Iya..berdoa..berdoa dan berdoa. Kalo orang "komunis" bilang..berdoa, menyembah dan meminta kepada Allah (Tuhan), itu merupakan sifat lahiriah manusia yang berusaha untuk mencari perlindungan kepada sesuatu yang abstrak. Tapi menurutku tidak...setelah daya upaya dan perjuangan kita lakukan...sekeras apapun...setegak apapun...Allah yang akan memberikan jalan dan kesempatannya. Dengan berdoa...kesulitan akan menjadi suatu hikmah, tantangan akan menjadi suatu tempaan kehidupan dan halangan hanya akan menjadi penunda kesuksesan kita saja.

Selamat melalui kesulitann...!!

Sunday, June 19, 2005

Aku, Kau dan Kereta

Maafkan aku untuk kesekian kali/kuraih hatimu dan kupatahkan lagi/kuharap kau bisa pahami/waktu aku berucap ini…./jalan hidupmu akan berubah nanti/dan kita simpan semua kenangan ini/kuminta jangan menangis/tegarlah sekuat karang…../dan aku tahu aku pasti merindukan/semua hal bodoh yang pernah kita lakukan/tersenyumlah…Legakan aku/yang merasa bersalah padamu…../ini saatnya kita harus mengerti kereta ini membawamu pergi…../dan bila kau sampai di sana…./tak pernah ada lagi KITA........

Damn for Jiksutik..for the fabulous lyrics!!