Sunday, December 09, 2007

Lulusss!!

Lulus juga akhirnya! 2 tahun perjuangan di Australia, antara idealisme, realita, cobaan, hadangan badai dan perjuangan. Tak pernah menyerah dan terus bermimpi. Sekarang aku adalah seorang Master of Business (Accounting) dari Monash University! Penantian 2 tahun itu kini tinggal beberapa hari lagi. Saatnya menutup lembaran kisah ini dan siap menyongsong hari baru. Selain kepada keluarga tercinta (yang ucapannya sudah Saya cantumkan di thesis), Saya berhutang budi dan ucapan terima kasih kepada orang-orang di bawah ini (urutan acak...:p):

1. Rekan-rekan APS 6W1, 2005; utamanya mereka yang menemani perjuanganku di Melbourne: Mbak Debz, Mbak Arum, Uni Diana, Dara, Yanti, Aping, Kismullah, Mike dan Doni;
2. Rekan seperjuangan di Mbuss (Acc) Monash, trims atas segala bantuan, doa, kerja sama dan bijaksananya, siapa lagi kalo bukan: Pak Catur dan Pak Irwan plus keluarga mereka masing2 (I owe you my life!!);
3. Mas Rudy Suryanto dan sekeluarga; yang selama satu setengah tahun jadi teman diskusi setiaku, berbagi cerita, tawa, kesenangan dan kesedihan. Till we meet again pak!
4. Nguyen Phong Nguyen dan Thanga; teman setia dalam mengerjakan proposal dan thesis juga melawan birokrat2 kampus yang reseh.
5. Rekan-rekan Buseco lainnya, yang selalu berbagi kisah perjuangan selama di kampus Caulfield: Mas Akhmad Budi, Teh Lina, Mbak Arin, Mbak Dina, Mas Atam, Mas Haryadi, Mas Joe dan yang lain2nya lagi.
6. Mbak Ika (atas ketulusannya memberikan pencerahan ilmu statistik), Mas Singgih (teman debat dan diskusi soal riset akuntansi) dan rekan-rekan Kagama Victoria.
7. Trojan FC (Slamet, Albert, Hengky, Edward, Alex, Tu dan masih banyak lagi, atas latih tanding sepakbola selama ini) dan Caulfield United FC (atas kegembiraan bermain sepakbola yang dulu aku temukan sewaktu kecil; Ahmed, Sharuvash, Majid, Rafee, Toni, Peter, Paul, Cory dan banyak lagi).
8. Teman-teman komunitas Hattrick, Freekick dan Footstar, yang sudah jadi sahabat setia pembunuh kesepianku selama ini.
9. Semua sahabat, teman, silent reader, pengkritik, tukang syirik, peragu, tukang gosip dan siapa saja yang sudah memberikan masukan, motivasi dan doa atas perjuanganku selama ini.
10. Peter Pan atas "Kota Tua" dan "Sally Sendiri", So7 atas "Jalan Terang", Coldplay atas "Scientist" (lagu ini mengiringi perjuanganku ngerjain test2 statistik), Padi atas "Sang Penghibur", Letto atas "Sebelum Cahaya" (yang menguatkanku hatiku saat jauh dari istri tersayang) dan tentunya Ahmad Band atas "Kuldesak".

Sampai ketemu di perjalanan mimpiku berikutnya!!

Wednesday, November 28, 2007

Masih Ada Hari Esok

Bukan sekarang, bukan nanti, tak juga lusa.
Entah kapan, entah bagaimana, tak pernah bisa kuduga.
Untuk saat ini, yang terbaik adalah terbang menuju peraduan, hinggap di sarang yang penuh kasing sayang.

Ini bukanlah emas yang hilang digenggaman, melainkan permata yang tersimpan kelak.
Tak ada sesal tak jua tertunduk.
Karena asaku tak pernah bisa terpadamkan.

Masih ada hari esok.
Di mana mentari lebih bersinar terang dan angin lebih sejuk berhembus.
Tiba saat untuk meninggalkan semua kenangan di belakang. Guna menatap lembar perjalanan mimpi yang baru.
Sudah saatnya berkemas pulang, menuju peraduan yang penuh kasih sayang.

Thanks F&D for everything,
I will recognize your face,
I won't say goodbye my friends,
For you and we will meet again!


Wednesday, November 21, 2007

Sang Penguasa

Engkau atas namakan kami, rakyat-rakyat yang terpinggirkan - tapi engkau gemar menepikan kami dari tanah-tanah leluhur.
Engkau berucap atas nama kami, orang-orang kecil yang berdesakan di bus-bus pengap, rakyat jelata yang bertaruh nyawa naik transportasi publik di laut dan udara - namun engkau selalu naik mobil anti macet dan pesawat udara carteran kelas bisnis.
Engkau bertutur atas nama kami, laron-laron kelelahan yang mengais rejeki di belantara ibukota - tetapi engkau gemar memakan komisi, suap dan uang perangsang hasil perahan pajak-pajak kami.
Engkau selalu mengais simpati kami, lakon-lakon penghela asap dapur gubuk reyot yang kerap meringis menahan lapar, tetapi engkau gemar makan sepuasnya di restoran dan hotel berbintang.
Engkau berjanji memperbaiki nasib kami, orang-orang yang tergerus roda globalisasi dan kapitalisme - tetapi engkau sibuk menimbun dana kampanye dan memutar otak untuk merebut kekuasaan.
Sang Penguasa!
Engkau di sana karena kami. Engkau mengemban amanat kami. Engkau berhutang pada kami.
Kami lapar, haus dan putus asa.


*selamat menebar pesona wahai penguasa. Jika tiba waktu kami menjadi pemimpin, kami akan pastikan kalian berada di sisi lorong gelap yang tak terjangkau waktu!

Monday, November 19, 2007

Profesional

Salah seorang dosen idolaku di FE UGM pernah berkata: "seseorang bisa disebut profesional jika ia memiliki tiga hal: skill, knowledge and ethics. Skill alias keahlian sudah jelas menjadi modal penting bagi seseorang. Knowledge alias pengetahuan juga tak kalah krusialnya, karena dengan pengetahuan yang cukup, maka keahlian menjadi semakin berarti. Sementara etika, juga memainkan peranan yang besar, karena tanpa yang terakhir ini, seseorang akan mudah terombang-ambingkan oleh ambisi dunia sesaat. Begitu sabda dosenku.

Dalam 3 hari terakhir, aku belajar bahwa ketiga aspek tersebut juga perlu ditambahi oleh satu faktor lagi: pelayanan (service). Sabtu malam lalu aku mengunjungi Melbourne Sexpo 2007 (sstt..laporan lengkapnya menyusul yah...:p), salah satu stan yang paling laris dikunjungi adalah stan-nya Belladonna. Stan ini menawarkan foto bareng dengan pose full vulgar bersama si bintang film porno terkenal dari Amerika tersebut. Sambil menikmati suguhan pose-pose syur beliau di atas pentas (Astaghfirullah, Aa Gatot, kelakuanmu...:p), aku juga belajar bagaimana dia memberikan pelayanan yang luar biasa ramah, total dan berkesan bagi konsumennya. Betapa tidak, setiap pengunjung yang ingin berpose dengannya (yang harus membayar $26 per pose), selalu diajak ngobrol basa basi sebelum berpose, kasih cipika cipiki, mendengarkan atau mengusulkan pose apa yang bagus, memberikan bonus poster plus tanda-tangan aslinya, plus pelukan mesra sebelum pengunjung tersebut turun panggung. Sepanjang proses tadi, sunggingan senyum tak pernah lepas sedikitpun dari bibirnya. Terus soal pose-nya bagaimana? weleh...disuruh gaya apa aja mau dia, hehehe. Luar biasaaa!!

Selanjutnya, hari ini, saat aku menghadiri "International Student Farewell" di kampusku, aku juga belajar tentang pelayanan yang fantastis. Saat sesi foto khusus dari fotografer profesional (biaya jeprat-jepret $10, sementara biaya cetak $35), si tukang foto, benar-benar fokus, bersemangat, komunikatif, aktif mengarahkan gaya dan full dengan senyuman yang hangat. Antrian yang mengular, tidak membuat dia kehilangan fokus dalam mengarahkan para calon wisudawan dalam berfoto. Dia gak peduli bahwa sesi foto hanya djadwalkan 2 jam saja. Baginya, kepuasan pelanggan adalah yang utama. Ia berusaha untuk menghindari hasil yang tidak maksimal. Katakan, gaun yang dikenakan ada yang gak pas, toga yang dipakai miring atau objek yang difoto merem dsb. Walhasil, kami semua puas dengan hasil jepretan2nya, biarpun waktu foto-foto akhirnya molor sampai 4 jam. Luar biasaaa!!

Singkat kata, bagi kita semua yang ingin belajar menjadi seseorang yang profesional, paduan skill, knowledge dan ethics, ternyata perlu ditunjang pula dengan service yang memadai. Begitu Saya kira. Hehehe, jadi kayak pakar marketing Hermawan Kertajaya...:p

Friday, November 16, 2007

Tips Persiapan Sekolah S2

Ada beberapa pertanyaan yang masuk ke meja redaksi (gubrakk), mengenai persiapan mental jika ingin kembali ke bangku sekolah. Utamanya jika tujuan mereka bersekolah S2 ke luar negeri untuk jangka waktu 1,5 sampai 2 tahun ke depan. Berikut beberapa hal yang patut dipersiapkan.

1. Perjelas tujuan Anda bersekolah;
Apa tujuan Anda bersekolah? sekedar memenuhi obsesi pribadi, koleksi gelar, ingin jalan2 ke luar negeri, menambah pengetahuan atau membuka kesempatan karier yang lebih maju di masa depan? Layaknya orang berlayar di lautan, Anda harus memiliki tujuan yang jelas, tentang pulau apa yang akan anda tuju nantinya. Jika tidak, semua waktu, uang dan tenaga yang dikeluarkan demi sekolah S2 tersebut menjadi sia-sia. Hal ini luar biasa penting. Karena setelah Anda bersekolah, Anda akan dihadapkan pada pilihan berikutnya: 'Mau apa setelah rampung kuliah S2-nya?'.

2. Kumpulkan pengalaman kerja dan relasi yang sebanyak-banyaknya;
Ada beberapa keuntungan jika Anda memiliki kedua hal di atas. Dengan pengalaman kerja yang memadai, tentu Anda akan lebih bisa menikmati proses perkuliahan di tingkat master. Karena sistem belajar di tingkat master akan lebih menekankan kepada aspek praktis dan analitis ketimbang aspek dogmatis dan deskriptif. Tambahan lagi, dengan pengalaman kerja yang memadai, Anda akan memiliki kesempatan besar untuk magang kerja di perusahaan-perusahaan luar negeri. Selanjutnya, jika Anda memiliki relasi kerja yang banyak, kemungkinan besar setelah Anda lulus kuliah Master, Anda tidak akan kesulitan untuk mencari kesempatan kerja atau peluang bisnis. Perlu diingat, dengan kualifikasi Anda yang lebih tinggi, setelah bergelar Master, secara psikologis, Anda tentu mengharapkan gaji yang lebih tinggi pula. Dan hal itu tentu bukan pekerjaan yang gampang. Dengan memiliki relasi kerja yang luas plus pengalaman kerja yang sudah layak, kemudian dipadukan dengan gelar Master yang Anda miliki, maka pekerjaan yang Anda idam-idamkan pun bisa mudah digapai.

3. Selesaikan urusan internal Anda;
Sekolah di luar negeri dalam jangka waktu cukup lama tentu membutuhkan suatu persiapan yang khusus. Terlebih jika Anda memilih negara yang letaknya cukup jauh dari Indonesia, sehingga membuat Anda kesulitan untuk pulang secara rutin ke tanah air. Urusan internal ini antara lain berkaitan dengan komitmen terhadap pacar, orang tua, keluarga maupun organisasi. Kelihatannya sepele, tapi jika ini tidak diberesi terlebih dahulu, maka Anda akan kesulitan untuk berkonsetrasi dalam studi. Sebagai contoh, jika Anda memiliki komitmen membantu keuangan orang tua, layak untuk dipikirkan, tentang bagaimana Anda tetap bisa mencukupi kebutuhan mereka selagi Anda bersekolah. Begitu juga dengan pasangan Anda. Jika mereka tidak bisa ikut bersama Anda, penting untuk dibicarakan mengenai komitmen macam apa yang Anda tuntut, selama Anda dan pasangan berjauhan.

4. Pastikan biaya pendidikan Anda 'aman';
Jelas ini tak kalah pentingnya. Jika Anda menggunakan biaya sendiri, pastikan Anda memiliki tabungan yang cukup untuk membiayai pendidikan Anda sampai lulus. Ada baiknya tabungan tersebut disimpan dalam mata uang negara tempat Anda belajar. Ini untuk menghindarkan risiko perubahan nilai mata uang yang signifikan di masa datang. Jika Anda menggunakan biaya dari sponsor, pastikan bahwa Anda mematuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh sponsor Anda.

Selamat bersekolah kembali! Penting buat diingat bahwa tidak banyak anak bangsa ini yang memiliki kesempatan untuk sekolah S1. Jika Anda memiliki kesempatan untuk menempuh pendidikan S2, maka Anda termasuk orang-orang yang terpilih & beruntung. Untuk itu maksimalkan kesempatan yang Anda. Semoga sukses!

Tuesday, November 13, 2007

Wiseman

A wiseman says:
It is not only for what we do that we are held responsible, but also for what we do not do. - John Moliere

Terus Melangkah

Pasca ujian, aku punya waktu luang dari tanggal 1 Nov sampai tanggal kepulangan di tanggal 14 Desember. Niatku jelas, cari dana buat oleh-oleh keluarga di Indonesia. Pengennya sih kerja casual yang gak perlu memeras otak lagi. Tapi apa daya, badan rasanya males buat kerja-kerja casual, hehehe. Secara kebetulan, sehari setelah aku submit thesis, salah satu dosen di kampus, membutuhkan seorang research assistant (RA) untuk mengumpulkan data risetnya. Tanpa pikir panjang, aku langsung kirim aplikasi ke beliau. Selang 2 hari aku diinterview.

Interview berjalan dengan lancar, bahkan dia bilang bahwa dia kemungkinan besar akan memilih aku jadi RA dia, karena aku relatif familiar dengan data yang ia butuhkan. Mau tahu berapa budget-nya? 'cuma' $8000 (net) aja tuh. Kalo dirupiahkan, honor yang bakal aku terima untuk kerja selama kurang lebih sebulan tersebut adalah Rp64 juta. Senang? pastinya dunkzz!

Tapi apa lacur. Dasar tidak jodoh. Keesokan harinya dia memberikan kepastian kepadaku, bahwa dia lebih memilih kandidat yang lain, karena si kandidat ini memiliki waktu tinggal di Australia lebih lama (dia anak PR), dibandingkan aku yang akan pulang Desember nanti. Si dosen khawatir, jika aku sudah pulang nanti, apabila dibutuhkan data tambahan sewaktu-waktu, maka aku tidak bisa maksimal membantunya. JELEDERR...impian dan khayal yang sudah ada di angan-angan, seketika langsung sirna. Tapi, aku bisa maklum dan paham atas alasan penolakan yang dia berikan. Kendati sempat seharian penuh bengong di rumah dengan hati diliputi kekecewaan, akhirnya aku mencoba untuk bangkit lagi. CHIN UP! aku ingat ekspresi tersohor Mourinho kepada supporter Chelsea, saat timnya ditumbangkan Liverpool secara tragis di semi final Liga Champions 2005. Tegakkan dagumu, tatap hari esok dengan lebih optimis, begitu pesan teatrikal Mourinho yang coba aku terapkan.

Selang 2 minggu kemudian, ketegaran itu berbuah. Tak lama setelah Gaizka lahir, aku dipanggil oleh 2 pembimbing thesisku. Mereka menanyakan jadwalku kepulangan dan rencanaku ke depan. Salah satu inti diskusi kami adalah, bahwa mereka meminta aku untuk menambah data observasi thesisku, dari 500 perusahaan menjadi 1000 perusahaan. Ini demi penyusunan thesisku ke tahap research paper yang lebih baik. Sebagai kompensasi, mereka memperkerjakan aku sebagai RA di Monash. Jelas saja aku senang, kendati budget-nya tidak sebesar pekerjaan RA yang sebelumnya, tapi paling tidak aku bisa punya kesempatan untuk mendapatkan uang, mendapatkan pengalaman sebagai RA di kampus dan tentunya membuka kesempatan thesisku untuk jadi research paper yang berkualitas. Akhh..selalu ada cuaca cerah di balik mendungnya awan!

Tak sampai disitu. Musim ujian yang sedang berlangsung juga memberikan berkah tersendiri. Beberapa mahasiswa yang dulu aku tutorin, kembali meminta bantuanku untuk membimbing mereka menghadapi ujian. Well, lumayanlah, paling tidak ada 4-5 jam waktu yang bisa aku manfaatkan untuk dapat uang tambahan, hehehe. Tapi ada yang buatku prihatin juga. Ada mahasiswaku yang ujiannya gagal (failed), tapi dia masih aja minta aku buat mengajari dia lagi. Wah, aku kan jadi gak enak hati, karena terkesan aku tidak berhasil membimbing dia belajar. Tapi kalo dia mau kembali lagi ke aku, paling tidak dia merasa bahwa aku bukan menjadi faktor kegagalannya, hehehe. Semoga.

Terakhir

Selasa, 16 Oktober 2007 adalah kuliah terakhirku di Monash. Mata kuliahnya adalah Issues in Competitive Advantage. Lega rasanya! Lebih lega lagi, karena satu hari sebelumnya (Senin, 15 Oktober), aku sudah mengumpulkan thesisku. Iya, thesisku sudah TUNTAS..BABLASS...;) Cerita lebih lengkap soal ini akan menyusul. Selesa kuliah, aku bersama beberapa rekan, asik jeprat jepret di sekitaran kampus. Kapan lagi menikmati hari2 terakhir kuliah di Monash? hehehe.

Ujian terakhirku sendiri adalah tanggal 30 Oktober yang lalu. Jujur aja, aku cuma belajar semalam sebelumnya. Secara pikiran gak bisa konsentrasi penuh, karena masih mikirin istri yang baru melahirkan. Tapi untunglah, ujiannya bisa aku selesaikan dengan baik. Abis ujian terakhir ini, aku bersama teman-teman seperjuangan sepakat untuk merayakan hari kebebasan dengan makan-makan di restoran 'Blok M' di Prahran. Di sana aku makan sepuasnya: tongseng kambing, es buah dan pempek menjadi menu santapan malam itu.

What next? nunggu pengumuman hasil ujian dan thesis di tanggal 30 November. Deg-degan abis. Semoga aja semuanya lulus dan dapat nilai baik. Dan kalo gak ada halangan tanggal 13 Desember-nya aku wisuda di kampus Clayton. Wisuda?? iya geh, kan udah mau lulusan, hehhee.

Tuesday, November 06, 2007

Junior

Gimana rasanya jadi seorang bapak? itu pertanyaan yang belakangan sering mampir, sesaat setelah si kecil lahir. Hmm..pertanyaan yang sulit-sulit gampang buat dijawab. Yang pasti ada yang berubah. Kalo tadinya mikirin diri sendiri atau istri, sekarang juga sudah kepikiran si kecil. Jadinya yang dikangenin menjadi tambah banyak hehehe. Kalo dulu suka slebor dan gak perhitungan, sekarang jadi lebih bijak dan hati2, secara udah ada si kecil yang menanti di rumah. Pendek kata, jadi bijak dalam bertindak.

Pertanyaan menarik lainnya juga ditanyakan ke diriku: apa yang aku lakukan waktu istriku di rumah sakit? secara, aku gak bisa menemaninya. Yang pasti sih berdoa. Gak lupa juga minta doa ke teman2 terdekatku. Banyak saran yang mereka kasih, antara lain: shalat hajat, baca surat Yusuf/Maryam dan membaca surat Al Insyiraah. Semua saran tadi aku lakukan semua. Lumayan bisa membunuh sedikit kekhawatiran dan kepanikan, sembari menunggu sms dari tanah air.

Terakhir, ucapan terima kasih juga kami sampaikan buat teman-teman yang selalu memberikan dukungan moral dan doa. Berbagai cobaan dan kesulitan yang ada, menjadi terasa mudah, saat banyak teman2 yang bersedia mengulurkan tangan atau memanjatkan sepucuk doa. Oya, ini ada beberapa sms ucapan selamat dari beberapa teman yang membuatku terkesan ataupun senyum2, ini antara lain isi smsnya:
"Woi baby G dah lahir yak. Selamat boss! Insya Allah jd anak yg sholeh, baik, sehat, pinter dan jadi pembaharu Indonesia, hohohooh" (Surip kampung).
"Selamat pak Gatot..Buat kelahiran gatot kecilnya. Moga2 bs jadi pemain bola yg lebih handal drpd bapaknya :p" (Jaya EY).

"Alhamdulillah, selamat ya for both of u. Semoga ia akan membawa byk kbaikan&berkah utk keluarga&byk orang. Btw, di hari yang sama gue jg dilahirkan 30 tahun yang lalu :p" (Santi UNICEF).
"Alhamdulillah, Selamat. Bertepatan dengan Sumpah Pemuda! (Budi Yogya).