Tuesday, November 13, 2007

Terus Melangkah

Pasca ujian, aku punya waktu luang dari tanggal 1 Nov sampai tanggal kepulangan di tanggal 14 Desember. Niatku jelas, cari dana buat oleh-oleh keluarga di Indonesia. Pengennya sih kerja casual yang gak perlu memeras otak lagi. Tapi apa daya, badan rasanya males buat kerja-kerja casual, hehehe. Secara kebetulan, sehari setelah aku submit thesis, salah satu dosen di kampus, membutuhkan seorang research assistant (RA) untuk mengumpulkan data risetnya. Tanpa pikir panjang, aku langsung kirim aplikasi ke beliau. Selang 2 hari aku diinterview.

Interview berjalan dengan lancar, bahkan dia bilang bahwa dia kemungkinan besar akan memilih aku jadi RA dia, karena aku relatif familiar dengan data yang ia butuhkan. Mau tahu berapa budget-nya? 'cuma' $8000 (net) aja tuh. Kalo dirupiahkan, honor yang bakal aku terima untuk kerja selama kurang lebih sebulan tersebut adalah Rp64 juta. Senang? pastinya dunkzz!

Tapi apa lacur. Dasar tidak jodoh. Keesokan harinya dia memberikan kepastian kepadaku, bahwa dia lebih memilih kandidat yang lain, karena si kandidat ini memiliki waktu tinggal di Australia lebih lama (dia anak PR), dibandingkan aku yang akan pulang Desember nanti. Si dosen khawatir, jika aku sudah pulang nanti, apabila dibutuhkan data tambahan sewaktu-waktu, maka aku tidak bisa maksimal membantunya. JELEDERR...impian dan khayal yang sudah ada di angan-angan, seketika langsung sirna. Tapi, aku bisa maklum dan paham atas alasan penolakan yang dia berikan. Kendati sempat seharian penuh bengong di rumah dengan hati diliputi kekecewaan, akhirnya aku mencoba untuk bangkit lagi. CHIN UP! aku ingat ekspresi tersohor Mourinho kepada supporter Chelsea, saat timnya ditumbangkan Liverpool secara tragis di semi final Liga Champions 2005. Tegakkan dagumu, tatap hari esok dengan lebih optimis, begitu pesan teatrikal Mourinho yang coba aku terapkan.

Selang 2 minggu kemudian, ketegaran itu berbuah. Tak lama setelah Gaizka lahir, aku dipanggil oleh 2 pembimbing thesisku. Mereka menanyakan jadwalku kepulangan dan rencanaku ke depan. Salah satu inti diskusi kami adalah, bahwa mereka meminta aku untuk menambah data observasi thesisku, dari 500 perusahaan menjadi 1000 perusahaan. Ini demi penyusunan thesisku ke tahap research paper yang lebih baik. Sebagai kompensasi, mereka memperkerjakan aku sebagai RA di Monash. Jelas saja aku senang, kendati budget-nya tidak sebesar pekerjaan RA yang sebelumnya, tapi paling tidak aku bisa punya kesempatan untuk mendapatkan uang, mendapatkan pengalaman sebagai RA di kampus dan tentunya membuka kesempatan thesisku untuk jadi research paper yang berkualitas. Akhh..selalu ada cuaca cerah di balik mendungnya awan!

Tak sampai disitu. Musim ujian yang sedang berlangsung juga memberikan berkah tersendiri. Beberapa mahasiswa yang dulu aku tutorin, kembali meminta bantuanku untuk membimbing mereka menghadapi ujian. Well, lumayanlah, paling tidak ada 4-5 jam waktu yang bisa aku manfaatkan untuk dapat uang tambahan, hehehe. Tapi ada yang buatku prihatin juga. Ada mahasiswaku yang ujiannya gagal (failed), tapi dia masih aja minta aku buat mengajari dia lagi. Wah, aku kan jadi gak enak hati, karena terkesan aku tidak berhasil membimbing dia belajar. Tapi kalo dia mau kembali lagi ke aku, paling tidak dia merasa bahwa aku bukan menjadi faktor kegagalannya, hehehe. Semoga.

No comments: