Monday, March 21, 2005

Pemburu Hantu, Fenomena, Sisi Lain dan Midnight Live

**Pemburu Hantu, Fenomena, Sisi Lain dan Midnight Live**

Setelah lewat 5 hari bekerjakeras.... jelas akhir pekan adalah waktu yang sangat ditunggu-tunggu. Begitu juga dengan aku, sepulang dari kantor aku langsung ingin segera pulang, -bristirahat, membaca buku atau sekedar menonton acara-acara sepakbola di TV.


Yupss..acara-acara di TV. Tapi ternyata ini kan hari Jumat, jadi acara sepakbola tidak terlalu banyak, karena matchday baru dimulai di hari Sabtu dan Minggu.
Tapi tak apalah kataku dalam hati, yang penting bisa merebahkan badan sambil membunuh kantuk dengan menonton acara TV.

Well, tepat pukul 10 malam, remote TV di tanganku mulai mencari-cari acara yang layak di tonton. Sejuru kemudian aku berhenti di channel No. 11.Yups..itu channel-nya Lativi. Ternyata di televisi milik juragan Pasaraya ini sedang ada acara Pemburu Hantu. Sebuah acara yang berisi tentang perburuan makhluk2 halus di rumah-rumah oleh beberapa kiyai/paranormal. Alur ceritanya macam-macam, mulai dari pegusiran mahluk2 halus tersebut, pengenalan makhluk halus via medium manusia (yang biasanya diambil dari para penonton di lokasi syuting), sampai dengan lukisan makhluk gaib tersebut yang dikerjakan secara gaib pula. Dan jangan lupa, ada bintang tamunya dari kalangan selebritis lho...

Jarum jam ada di pukul 10.30 malam. saat aku behenti di channel Trans TV yang sedang ada acara bertitel Fenomena.

Acara ini berisi tentang cerita-cerita seputar kehidupan malam diberbagai kota besar. Dan ternyata malam ini tema yang diambil adalah tentang para “kucing”. Kok kucing dibahas di kehidupan malam sih? Kucing yang ini lain, dia gak bisa meong2 kayak kucing di rumah. Karena yang dimaksud dengan "kucing" adalah para penjaja cinta yang homo/gay. Artinya mereka khusus melayani hubungan cinta dengan sesama lelaki. Lalu secara gamblang, mengalirlah cerita dari para penikmat kehidupan tersebut. Herannya semua disorot dengan jelas (tanpa remang2, apalagi sepotong2), pengakuan orang2 yang memakai jasa para kucing tadi. Mereka bercerita dengan penuh semangat berbagai istilah seperti mandi kucing, gigit kucing, “nembak” sampai dengan pesta para kucing.

Semuanya diceritakan secara jelas, lengkap dengan gambar2 pesta tari menari dari para homo-homo tersebut. Dan secara kebetulan sudut kota yang diambil ceritanya adalah kota Surabaya. Hohoohoho..si kota Pahlawan ternyata sekarang sudah menjadi Kota Para Homo…hmmm

Pukul 11.30 malam. Trans TV….menyusul acara fenomena adalah acara Sisi Lain (atau Sisi apa gitu, saya lupa nama acaranya). <>Tidak beda dengan fenomena, acara ini juga menceritakan tentang kehidupan malam penikmat dunia. Jika sebelumnya yang menjadi fokus adalah kehidupan para “kucing”, maka di acara ini yang diangkat adalah “kafe dangdut”.

Kafe dangdut ini ada di daerah-daerah sub urban dan mayoritas penikmatnya adalah masyarakat kelas menengah-kebawah. Hampir sama dengan kafe-kafe di kota2 besar, kafe dangdut juga menawarkan sensasi kehidupan malam ala kalangan menengah bawah. Di balik goyangan dangdut, dijelaskan dengan detail apa-apa saja yang bisa ditawarkan kepada para tamu di kafe tersebut termasuk jasa para pramuwismanya yang bisa diajak kencan.... saat ini kafe dangdut dengan pelayanan plus, sudah mulai banyak berkembang di daerah2 sub-urban di pinggiran pantai Laut Jawa. Ternyata, demam dunia gemerlap, tidak hanya menimpa kota-kota besar, daerah-daerah sub urban pun sudah terkena gejalanya....wewww...


Pukul 12 malam. Metro TV. Acara Midnight Live,

Dipandu Helmy Yohanes, dengan duduk membelakangi kamera, seorang wanita sedang menceritakan kisahnya. Saya pikir ini tema kisah2 para TKW malang di negeri seberang. Eh, ternyata saya salah besar. Tema acara MIdnight Live tersebut adalah “Cewek Tender”.

What? Iya, itu tentang kisah para wanita2 baik yang berkeja di perusahaan atau yang sengaha disewa untuk melobi pejabat atau bos-bos perusahaan tertentu demi memenangkan tender.

Menurut keterangan seorang nara sumber, proyek yang menggunakan jasa lobi para cewek tersebut dimulai dari angka 6 miyar ke atas. Para cewek tadi ada yang dipekerjakan di perusahaan-perusahaan yang ikut tender (mereka diperintahkan bosnya untuk melobi) atau dari pihak luar. Untuk yang dari perusahaan ikut tender, biasanya mereka mendapat komisi 10% dari nilai tender (Wowww…) sementara untuk cewek2 yang direkrut dari luar, tarif mereka adalah 2 jut rupiah perhari (Hmmm….). Servis mereka macam2...mulai dari menemani jalan-jalan, clubbing, sampai menemani mereka bobo2an....:p

Pukul 01.00 dini hari....
mataku menerawang ke langit2 di balik kaca jendela kamarku. Di mana terlihat jelas temaram lampu gedung2 tinggi Jakarta...serentetan cerita2 bernuansa mistis dan maksiat di televisi tadi sedikit banyak membuat kepalaku berpikir...

Pemburu hantu dan dedemit, para pria homo, wanita penghibur di kafe dangdut, cewek tender……………lalu apa lagi?? Itu suguhan yang aku dapat di Jumat malam. Semuanya tanpa perlu riset langsung layaknya Moamar Emka penulis Jakarta Under Cover, tetapi langsung disuguhkan di layar Digitec Ninja 14 inchi di kamarku. Apa yang salah?? jelas ada yang salah........Bangsa ini sudah semakin gila, buas dan semakin jauh dari peradaban manusia yang beragama dan bermoral...

Ditengah kantukku....seketika itu membayang, kisah kaum nabi Luth yang dibinasakan oleh Allah dengan hujan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi (QS 11:82) karena kaumnya senang melakukan liwath (homosexual).
Aku teringat kisah kaum Nabi Shaleh (bangsa Tsamud) yang dibinaskan Allah dengan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim (QS 11:67) karena perbuatan mereka menusuk unta yang dijadikan larangan oleh nabi Shaleh AS.

Aku juga terngiang cerita kaum ‘Ad (kaum Nabi Huud) yang diazab oleh Allah karena mereka tidak percaya dengan ajakan Nabi Huud untuk menyembah Allah....aku teringat kaum nabi Nuh...yang diazab Allah dengan banjir besarrrr..
Akhhh...
a
ku jadi merinding, bagaimana jika bangsa ini juga kelak juga dibinasakan oleh Allah, karena manusianya sudah terlanjur bebal untuk mendengar kebenaran?? bagaimana jika bangsa ini ditamatkan Allah karena kita semua sudah teramat gila dalam membuat kerusakan??

Lebih merinding lagi aku, jika memang kita tidak diberikan kesempatan untuk bertaubat barang sedikit. Jika kaum2 yang beriman dari para Nabi di atas, diselamatkan oleh sang Nabi terlebih dahulu, bagaimana dengan kita?? iman tidak beriman, salah tidak bersalah, dosa tidak berdosa...semua akan dimusnahkan..karena kita satu bangsa yang tidak perduli untuk mengingatkan satu sama lain...

Aku lalu teringat dahsyatnya Tsunami di Aceh….akankah itu peringatan awal…???
Masya Allah, segera aku bergegas tidur...dan sekali ini akan bangun pagi untuk berdoa dan menyongosong fajar..


Tuesday, March 01, 2005

BINTANG YANG (TAK) TERPILIH...

"Kamu yang sekarang adalah hasil dari pilihan-pilihan kamu di masa lalu"

Wew..kata2 itu terus mengiang di benak Gaizka sampai sekarang. Bukannya apa2, di usia2 kritis seperti sekarang ini (remaja enggak, dewasa-berkeluarga juga belum), setiap pilihan yang diambil, sangat menentukan jalan kita ke masa yang akan datang.
*So what gitu loo??*
Bukannya gitu, kalo soal pilihan karier, Gaizka memiliki pilihan karier yang cukup jelas...pilihan jalan yang memang berbeda dengan orang kebanyakan. Gaizka gak mau jadi orang yang berada di gedung2 tinggi dan berdasi tetapi setiap hari mencari cara untuk korupsi dan manipulasi. Gaizka tidak mau menjadi orang yang setiap hari datang pergi hanya demi materi dan dunia. Gaizka memang memilih untuk berbeda dengan yang lain, ia memilih untuk mengabdikan dirinya bagi kemajuan peradaban. Mulai dari peradaban sekelas kampung RW sampai peradaban dunia kelak...
*Tapi itu untuk karier....untuk percintaan???*
Itu masalahnya. Meminjam istilah Gaizka..baginya pendamping hidup itu haruslah seperti bintang di langit malam. Maksudnya? bahwa pendamping hidup tak harus se indah bunga mawar apalagi seterang cahaya bulan. Pendamping hidup juga tak harus seperti matahari yang bersinar terang dan angkuh di kala siang. Pendamping hidup juga tak harus seperti permata yang mahal dan eksotik. Cukuplah pendamping hidup seperti cahaya bintang redup yang menerangi diri di saat gelap malam, cukuplah bintang waluku menjadi penunjuk arah di kala tersesat, cukuplah tatapan bintang nun jauh di sana menyejukkan perjalanan walau tak harus bersama setiap waktu...cukuplah sang bintang yang rendah hati memantulkan sinarnya ke bulan demi ia terlihat lebih terang........
*Oke, kalo bintang..terus kenapa??*
Masalahnya, bintang itu bertaburan di seluruh jagat langit dengan acak. Bagaimana memilihnya yang cocok itu yang jadi pertimbangan berat. Tak mudah loh, menunjuk satu bintang di antara jutaan bintang di langit gelap. Fiuhh...aku semakin gak ngerti ama anak ini...jadi bingung juga mengikuti jalan pikirannya.
Tapi sebenarnya saat ini aku sudah ada sih Bintang yang Terpilih...tiba2 Gaizka memecah kebingunganku. Wah, kalo gitu, sudah jelas dong..tinggal digenggam aja bintang-nya, candaku.
*Iya, kenapa gak digenggam langsung bintang-nya??*
Hahahahah...life is not that easy bro...
apa yang harus digenggam jika bintang itu sinarnya berbeda dengan sinar bintang yang seharusnya?? apa yang harus aku genggam jika perbedaan sinar itu adalah perbedaan yang hakiki? apa yang harus aku peluk jika beda sinar itu tak mungkin menyatu? Apa yang harus aku lakukan jika sinar itu harus berjalan sendiri-sendiri?
Itulah bintang yang terpilih...bintang yang aku yakini mampu menerangi malamku, membantu menunjuk jalanku, bintang yang rendah hati dan bintang yang berbeda terangnya dengan bintang yang lain??
*Segera ambil keputusan dong...genggam atau lepas...*
bah..semua orang seluruh dunia rasanya bilang seperti itu. iya..iya...aku selalu berusaha untuk mencari keputusan yang terbaik...aku sedang berusaha...seperti usaha yang tak kenal henti dari Sekutu untuk melakukan pendaratan di Sicilia dan Normandia kala Perang Dunia II.
Aku juga tak pernah berhenti berdoa, layaknya Nelson Mandela, kala ia di-penjara puluhan tahun di penjara Capetown...aku juga tak pernah berhenti berharap layaknya Yasser Arafat yang selalu ingin ada nya perdamaian di Jalur Gaza hingga hembusan nafas terakhir...
Gai
zka...sedang dan selalu mencari yang yang terbaik...demi Bintang Yang (Tak) Terpilih....
Hmm..kalo begitu, selamat mencari jalan yang terbaik sahabat...semoga jalan terbaik itu segera terbuka....