Tuesday, July 31, 2007
Bandara Perth yang 'Ndeso'
Saturday, July 28, 2007
Kabar Kabari dari Indonesia
Thursday, July 19, 2007
Kecoa Ibukota
Apa yang Anda lakukan jika Anda memiliki 2 pilihan yang tidak berimbang? Yang satu hampir pasti dan yang satu lagi hampir tidak pasti? Jawaban yang logis adalah mencoba berjuang untuk sesuatu yang hampir pasti bukan? Hal itulah yang coba aku lakukan saat ini yaitu menikmati
1) Tinggal di
2) Menggunakan transportasi publik di
3) Hidup di Jakarta membuat insting kewaspadaan kita selalu tajam. Jika naik taksi, sudah default-nya jika kita langsung meningkatkan kewaspadaan, bagasinya ada yang aneh gak?, tanda pengenal supir persis sama gak dengan supirnya? Berapa nomor taksinya? Tindak tanduk supirnya mencurigakan gak? Belum lagi jika ada di perlintasan yang ramai atau naik metromini. Tas ditaruh di depan, dompet dan HP diletakkan di saku sebelah depan, plus selalu waspada jika ada penumpang bergerombol yang saling kenal di pintu metromini.
4) Maraknya aksi kejahatan yang bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, juga membuat kita lebih religius. Rajin berdoa, berpasrah diri dan selalu mengambil hikmah atas segala hal yang terjadi.
5) Ringan dalam bersedekah. Gimana enggak? Di setiap sudut jalan, jembatan penyeberangan dan tempat makan, sangat banyak peminta-peminta dan anak jalanan yang mengemis. Jika ada sedikit rejeki, gak perlu susah-susah cari tempat bersedekah, cukup siapkan uang recehan, beres…
Jadi, seperti lagunya Koes Plus deh…”ke
Friday, July 13, 2007
Histeria
Di pertandingan pertama yang dilangsungkan Selasa (10/7) lalu, timnas Merah Putih mampu membungkam Bahrain - yang notabene adalah semifinalis PA tahun 2004. Kemenangan ini sontak menciptakan histeria dan euphoria para suporter yang biasanya kerap pulang dari stadion Senayan dengan kepala tertunduk - karena timnas kalah. Selain itu, kesatuan dukungan para penonton di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) terbilang luar biasa, dibandingkan aksi suporter tuan rumah di 2 negara penyelenggara PA lainnya yaitu Malaysia dan Bangkok yang sepi penonton.
Namun demikian, di beberapa sisi GBK masih terlihat ruang kosong yang menganga- padahal di luar stadion, banyak sekali penonton yang tidak kebagian tiket pertandingan. Usut punya usut, ternyata tiket bangku kosong tersebut jatuh ke tangan para calo yang menjual tiket 2-3 kali lipat dari harga aslinya (bayangkan untuk tiket kategori 1 seharga 75 ribu rupiah, di tangan calo harga tiket menjadi 200 ribu sampai 225 ribu!!).
Sabtu esok (14/7), timnas akan kembali berlaga menghadapi tim 'berkaki tiga' yaitu Arab Saudi yang dipertandingan pertama bermain imbang 1-1 dengan Korea Selatan. Kemenangan akan secara otomatis meloloskan timnas ke babak perempat final yang kemungkinan akan dimainkan di Kuala Lumpur atau Jakarta. Jadi dukung terus timnas merah putih!