Thursday, July 19, 2007

Kecoa Ibukota

Apa yang Anda lakukan jika Anda memiliki 2 pilihan yang tidak berimbang? Yang satu hampir pasti dan yang satu lagi hampir tidak pasti? Jawaban yang logis adalah mencoba berjuang untuk sesuatu yang hampir pasti bukan? Hal itulah yang coba aku lakukan saat ini yaitu menikmati kota Jakarta dengan segenap manis pahit ceritanya. Jika mau diurai, banyak sekali memang cerita pahit kota metropolitan kebanggaan rakyat Indonesia ini. Namun mengurai kepahitan jelas tidak akan membantu kita berjuang mengarungi medan laga. Lebih baik kita mengurai cerita-cerita manis tinggal di kota yang dulunya bernama Batavia ini:
1) Tinggal di Jakarta jelas melatih kesabaran. Kemacetan yang mengular membuat kita sering mengelus dada dan beristigfar. Ini bagus untuk latihan mengontrol emosi jiwa.
2) Menggunakan transportasi publik di Jakarta, dapat membuat tubuh semakin fit. Bagaimana tidak? Jika memilih naik Busway Transjakarta, misalnya: kita harus naik turun jembatan penyeberangan yang luar biasa panjangnya itu guna menggapi loket. Tidak sampai di situ, tangan dan kaki kita semakin terlatih kuat, sebab kita akan bergelantungan dan berdiri di dalam bus, karena bus dipastikan sesak akan penumpang.
3) Hidup di Jakarta membuat insting kewaspadaan kita selalu tajam. Jika naik taksi, sudah default-nya jika kita langsung meningkatkan kewaspadaan, bagasinya ada yang aneh gak?, tanda pengenal supir persis sama gak dengan supirnya? Berapa nomor taksinya? Tindak tanduk supirnya mencurigakan gak? Belum lagi jika ada di perlintasan yang ramai atau naik metromini. Tas ditaruh di depan, dompet dan HP diletakkan di saku sebelah depan, plus selalu waspada jika ada penumpang bergerombol yang saling kenal di pintu metromini.
4) Maraknya aksi kejahatan yang bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, juga membuat kita lebih religius. Rajin berdoa, berpasrah diri dan selalu mengambil hikmah atas segala hal yang terjadi.
5) Ringan dalam bersedekah. Gimana enggak? Di setiap sudut jalan, jembatan penyeberangan dan tempat makan, sangat banyak peminta-peminta dan anak jalanan yang mengemis. Jika ada sedikit rejeki, gak perlu susah-susah cari tempat bersedekah, cukup siapkan uang recehan, beres…

Jadi, seperti lagunya Koes Plus deh…”ke Jakarta aku kan kembali….uouououo…”

No comments: