Kesedihan mana yang bisa menandingi kekalahan sebuah tim sepakbola di Piala Dunia, di-babak knock out, saat waktu tersisa tinggal 5 detik lagi? Untuk menambah kesan kesedihan, Anda kalah dengan tim yang bermain dengan sepuluh orang, dan kekalahan itu terjadi karena tendangan penalti akibat acting pemain yang banci?
***
Kesedihan itu menimpa Australia, yang telah menunggu 32 tahun untuk tampil lagi di Piala Dunia dan disaat harapan 20 juta orang warga negaranya sedang membumbung tinggi agar sepakbola bisa memberkan kebanggaan baru bagi the Down Under.
Sepakbola memang bisa jadi sangat kejam, seperti halnya Italia yang tersingkir oleh Korea Selatan di perempat final Piala Dunia 4 tahun lalu. Sepakbola bisa jadi sangat sama halnya dengan kalahnya Inggris dari Jerman dan Argentina di Piala Dunia 1990 dan 1998 dengan adu penalti. Sepakbola juga sangat kejam, saat Anda, setelah menunggu kesempatan yang panjang, kemudian tertimpa cidera sangat parah di masa menjelang dan saat Piala Dunia, seperti yang menimpa Djibril Cisse (patah kaki 9 bulan) dan Michael Owen (rusak jaringan lutut 8 bulan). Atau betapa sadisnya sepakbola saat Andres Escobar, bek Kolombia dibunuh oleh geng mafia di-negaranya, gara2 membuat gol bunuh diri saat melawan Rumania di Piala Dunia 1994.
***
Tapi itulah sepakbola, kendati drama dan kenyataan yang dihasilkannya terkadang sangat kejam dan menyedihkan, tak kunjung padam hasrat orang untuk kembali menyaksikannya. Football can be very cruel, but football is just more than a game!
-Masih BT, sedih dan kecewa, saat Socceroos kalah tragis dari tim "banci" Italia-
3 comments:
"Andres Escobar, bek Kolombia dibunuh oleh geng mafia di-negaranya, gara2 membuat gol bunuh diri saat melawan Rumania di Piala Dunia 1994."
dibunuh hanya krn tdk memuaskan penonton ? kl ini emang aku setuju sepakbola kejam bgt
Wasitnya sucks...
Aku 'seolah' merasakan kesedihan para fans socceroos, temenku juga pada bela2in nonton di fed square ck ck ck
Post a Comment