Friday, June 09, 2006

Perhatikan, Hilda!

Saat ditanya apa yang paling berkesan saat bekerja di UNICEF Indonesia, aku kadang mengalami kesulitan untuk menjawabnya. Tak mengherankan memang, karena begitu banyak hal yang datang dan pergi semasa 6 bulan bekerja di salah satu UN agency tersebut. Salah satunya adalah cerita tentang persahabatan dengan Hilda, rekan kerjaku sesama Programme Assistant (PA) di Child Protection Unit. Tekanan kerja yang begitu hebat di UNICEF (utamanya menjadi PA di Child Protection) membuat kami tidak memiliki banyak pilihan kecuali 'bersatu' menghadapinya dengan tegar dan berani.
***
Sistem UNICEF yang sangat birokratis, software kerja yang reseh (namanya ProMS-hueks banget deh), Programme Officer yang demanding, orang2 Operation yang 'kejam' dan tak kenal belas asih dan counterparts yang dodol2 telah membuat kami berdua matang secara mental dan skill bekerja. Saling bantu dalam menghadapi hari2 yang berat menjadi suatu keharusan. Tak mengherankan jika banyak kisah2 kepahlawanan lahir dari perjuangan kita. Salah satunya adalah kesuksesan kita menyelesaikan SPJ Aceh dan 100% lolos dari tembakan ganas Auditor Internal New York, walaupun kita berdarah2 nyelsaikannya. Thanks banget Hil, untuk sekedar bantuin aku dorong2 trolly buat naruh printing materials di gudang atau untuk bantuin beres2 waktu ada Workshop-nya bu Santi. Atau untuk sekedar nge-cek-in email atau report-ku yang English-nya sering ngaco (janji deh pulang dari Melben, English gua bakalan lebih baik,heheh). Dan gak lupa thanks untuk mau mendengarkan segala cerita perjalanan hariku, sambil kita ngupi2 di Starbucks or sekedar makan rujak di-belakang kantor. Hihihi..gara2 sering bareng, cowok-mu jadi curigation gitu yah, hahaha...belum lagi orang2 kantor yang sering gosipin kita...thanks God, pacar gua dulu, gak pernah jealous...lagian cuma elo gitu loch...ngapain dicemburuin...:p
***
Anyway, besok adalah hari spesialmu ya, sahabat. Hari yang akan menjawab sebuah penantian dan keraguanmu selama ini. Selepas hari esok, dirimu akan mengemban tanggung jawab yang berbeda, tanggung jawab untuk menjadi seorang pasangan jiwa pria yang telah kau pilih. Untuk itu sudah saatmu dirimu belajar berpijak dan mulai terjaga akan romantika hidup. Jalani semua dengan hati yang tulus. Jangan pernah takut dan gentar dengan semua cobaan yang ada. Semoga engkau bisa menggapai bintang asamu untuk kembali belajar berpijar.

No comments: